Senin, 21 Desember 2020

Senin, 07 September 2020

Jenis-jenis Teks Eksposisi

 Jenis-Jenis Teks Eksposisi

Berdasarkan pola pengembangan paragrafnya, teks eksposisi terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain.

1. Eksposisi Definisi

Ekpsosisi ini menjelaskan topik tertentu secara definitif, yaitu memberi penjelasan dengan batasan makna. 

Contoh:

Globalisasi adalah proses ketika dunia menjadi semakin saling terhubung sebagai hasil dari peningkatan perdagangan dan pertukaran budaya secara masif. Globalisasi telah meningkatkan produksi barang dan jasa. Perusahaan yang dimaksud bukan lagi perusahaan nasional tetapi perusahaan multinasional dengan anak perusahaan di banyak negara.

2. Eksposisi Proses

Eksposisi yang memaparkan langkah-langkah atau cara melakukan sesuatu atau dalam pembuatan hal tertentu. 

Contoh:

Ketika seseorang menulis teks eksposisi, langkah awalnya adalah menentukan topik yang kemudian dituangkan ke dalam judul. Setelah itu, pernyataan penulis berdasarkan fakta dituangkan ke dalam bagain tesis, yang di dalamnya juga terdapat posisi penulis apakah pro ataukah kontra.

3. Eksposisi Ilustrasi

Eksposisi ini bertujuan untuk memberikan gambaran atas suatu ide nyata agar pembaca dapat memahami dengan baik. Penggambaran ini melihat kesamaan sifat dari topik yang satu ke topik yang lain dengan ciri-ciri biasanya terdapat konjungsi seperti atau bagaikan , dan nomina ibarat. 

Contoh:

Salah satu tanda pemanasan global adalah peningkatan suhu udara di bumi. Pada suatu kondisi tertentu, suhu udara di bumi diibaratkan pemanasan mesin kendaraan bermotor. Dampak pemanasan global dapat dirasakan dengan panasnya udara di sekitar kita. Udara yang pada umumnya dirasakan biasa, kini sudah melampaui batas normal. Hal itu seperti halnya mesin motor yang memanas karena dikendarai secara terus-menerus.

4. Eksposisi Pertentangan

Eksposisi ini berisi topik yang dijelaskan dari sisi kontradiksi, yang biasanya berhubungan dengan topik yang lain. Ciri-ciri eksposisi pertentangan terletak dari penggunaan konjungsi intrakalimat, seperti tetapi dan sedangkan, ataupun konjungsi antarkalimat, seperti akan tetapi, meskipun demikian, namun, sebaliknya. 

Contoh:

Terdapat keunikan yang sangat menarik dari planet Merkurius. Lama rotasi dan revolusi planet ini berbanding terbalik.  Untuk berevolusi mengitari matahari, Merkurius membutuhkan waktu selama 88 hari. Sebaliknya, untuk berputar pada porosnya, 59 hari adalah waktu yang dibutuhkan oleh planet Merkurius. Perbedaannya sangat mencolok dengan bumi yang hanya membutuhkan waktu 1 hari.

5. Eksposisi Perbandingan

Membandingkan antara satu dengan yang lain menjadi ciri dari teks eksposisi ini. Dengan cara demikian, pembahasan suatu persoalan akan lebih jelas daripada hanya dengan berfokus pada persoalan itu sendiri. 

Contoh:

Pemerintah telah menyediakan listrik dengan tarif murah. Setiap orang dapat menjadi pelanggan listrik dengan tidak banyak mengeluarkan biaya. Sementara itu, petromaks memerlukan perawatan yang lebih cermat dan banyak menggunakan bahan bakar bila dibandingkan dengan sebuah tenaga pembangkit listrik. Petromaks hanya dapat menghasilkan sebuah sumber terang dan hanya bermanfaat untuk penerangan. Dengan sebuah pembangkit tenaga listrik dapat dihasilkan ribuan, bahkan jutaan watt listrik’ dan bukan hanya dipergunakan untuk penerangan, tetapi juga untuk keperluan-keperluan lain. Listrik terdapat di kota-kota. Petromaks biasanya dipergunakan di tempat-tempat yang tidak ada listrik atau di desa-desa.

6. Eksposisi Klasifikasi

Eksposisi ini berfungsi untuk mengelompokkan atau membagi sesuatu ke dalam golongan tertentu. Terdapat dua pola: menyeragamkan ke dalam satu kelompok atau memisahkan ke kelompok lain. Oleh karena itu, dalam membuat teks eksposisi ini dibutuhkan dasar pengklasifikasian yang jelas. 

Contoh:

Jurusan sastra Indonesia di Universitas Indonesia terbagi menjadi tiga: linguistik, sastra, dan filologi. Meskipun ketiganya sama-sama mempelajari bahasa Indonesia, perbedaan terletak dari penggolongan minat para mahasiswa. Linguistik menjadi peminatan bagi mahasiswa yang fokus terhadap ilmu tata bahasa. Sementara itu, mahasiswa, yang menaruh perhatian utama pada seni yang mediumnya bahasa, menempatkan sastra sebagai peminatan. Filologi dikhususkan untuk para mahasiswa yang ingin menelusuri bahasa Indonesia klasik yang dipelajari dari naskah-naskah kuno.

7. Eksposisi Berita

Ekposisi ini berisi informasi yang biasanya terdapat pada media massa yang bersifat aktual dan faktual. Informasi yang diangkat berupa peristiwa-peristiwa tertentu. 

Contoh:

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia. Manik Margamahendra, menjadi sorotan public setelah aksinya menyatakan secara lantang bahwa DPR adalah singkatan dari “Dewan Penghianat Rakyat”. Aksinya tersebut dilontari dari bentuk protesnya yang mewakili suara para mahasiswa Indonesia yang menolak RKUHAP.

8. Eksposisi Analisis

Eksposisi ini berisi pengamatan yang mendalam lalu pada bagian argumentasi dibahas secara bertahap. 

Contoh:

Saya meyakini bahwa adanya pelbagai lembaga bimbingan belajar merupakan bentuk dari gagalnya sistem pendidikan di Indonesia. Hal ini bukanlah tanpa alasan. Pertama, tak sedikit peserta didik yang kalah bersaing dengan para peserta didik lain yang mengikuti bimbel yang dilihat dari segi nilai pada tiap-tiap mata pelajaran yang diampuh.

Selengkapnya (dalam versi audio) dapat diakses di https://www.youtube.com/watch?v=sCv58lPZdXg

Minggu, 30 Agustus 2020

Pengertian, Ciri, dan Fungsi Surat Lamaran Pekerjaan

 

Pengertian Surat Lamaran Pekerjaan

Surat lamaran pekerjaan adalah surat dari seseorang yang membutuhkan pekerjaan kepada orang  atau pejabat yang bisa memberikan pekerjaan atau jabatan. 

Surat lamaran pekerjaan biasanya bersifat formal ataupun resmi, misalnya surat untuk melamar pekerjaan menjadi karyawan ataupun jabatan tertentu sesuai pada iklan yang ditawarkan.

Dalam hal ini, pelamar dalam surat lamarannya perlu menyebutkan suatu sumber lamaran tersebut di alinea atau paragraf pembuka. Apabila lamaran itu tidak berdasarkan pada suatu sumber, tentu saja tidak diperlukan peenyebutan sumber pada alinea pembuka.


Ciri – Ciri Surat Lamaran Pekerjaan

1. Tempat dan Tanggal
Tempat dan tanggal ditempatkan di pojok kanan atas tanpa titik di akhir, karena bukan merupakan suatu kalimat.
Contoh : Bandung, 28 Agustus 2018

2. Lampiran dan Perihal

  • Kata ‘Lampiran’ dan ‘Perihal’ tidak bisa disingkat seperti lamp. atau hal.
  • Angka dalam kolom lampiran itu ditulis menggunakan huruf.

Contoh :
Lampiran : Satu Lembar
Perihal : Lamaran Kerja

3. Alamat Surat

  • Tidak menggunakan kata-kata “Kepada”.
  • Alamat yang disarankan tidak lebih dari tiga baris.
  • Jabatan tidak boleh menggunakan jenis kelamin seperti halnya bapak atau ibu.
  • Tulisan “Jalan” pada suatu alamat tidak boleh disingkat.
  • Tidak boleh menggunakan titik di masing – masing akhir barisnya

Contoh :

Yth. Manager Sukses Mandiri
Jalan M. Yamin No. 02
Bandung

4. Salam Pembuka

  • Setelah kata “Dengan Hormat” harus menggunakan koma.
  • Kata dengan hormat sebaiknya dapat dijadikan satu dengan kalimat selanjutnya, walaupun diganti baris seperti biasa juga tetap dapat digunakan.

Contoh :

Dengan Hormat, berdasarkan . . . . . . . . . . ( yang dianjurkan )
Dengan Hormat,
Berdasarkan . . . . . . . . . . ( tetap dapat digunakan )

5. Alinea Pembuka

Dalam alinea pembuka sebaiknya harus menggunakan bahasa yang baik dan sopan serta membuat instansi yang membacanya tidak tersinggung.

6. Isi

Dalam isi terdapat juga :

  • Identitas
    Yaitu suatu keterangan berupa nama, tempat tanggal lahir, alamat, pendidikan terakhir dan dapat dtambah lagi sesuai dengan kebutuhan. Dalam menuliskan suatu keterangan diatas, awalan kata tidak menggunakan huruf besar.

Contoh :

nama : Zian Sahara
tempat tanggal lahir : Bandung, 4 Oktober 1990
pendidikan terakhir : S1 Sistem Informatika
alamat : Dukuhturi, Bumiayu, Brebes, 52273

  • Maksud dan Tujuan
    Merupakan suatu keterangan tentang alasan pengirim atau pelamar pekerjaan menulis surat itu.
  • Menyatakan Lampiran
    Dalam lamaran pekerjaan ini terdapat beberapa lampiran tentang syarat yang telah diminta oleh instansi yang membutuhkan pekerja, maka sang pelamar harus memenuhi lampiran yang diminta tersebut.
    Dalam lampiran ini setiap akhir kalimatnya harus menggunakan tanda titik dua, dan di akhir lampiran mengggunakan titik.
Contoh :

1. Fotokopi ijazah yang telah dilegalisir;
2. Fotokopi kartu tanda penduduk;
3. Foto ukuran 3×4 dua lembar.

7. Penutup
Dalam penutup kita harus menunjukan keantusiasan kita dalam melamar suatu pekerjaan pada instansi yang kita tuju.
Contoh : Demikian surat lamaran pekerjaan yang saya buat, besar harapan saya untuk bisa menjadi bagian dari perusahaan . . . . . . . . .

8. Tanda Tangan dan Nama Terang
Tanda tangan ini berada di pojok kanan bawah surat, kemudian dibawahnya ditulis nama lengkap anda.
Contoh : Hormat saya,


Fungsi Surat Lamaran Pekerjaan

1. Sebagai tanda tertulis / resmi pengajuan permohonan pekerjaan

Yang satu ini merupakan fungsi utama dari surat lamaran kerja, karena dengan hadirnya surat lamaran kerja berarti permohonan tersebut sifatnya resmi dan tentu akan langsung diterima sebagai permohonan dan pertimbangan dalam menerima pelamar tersebut.

2. Sebagai Alat Komunikasi

Fungsi ini merupakan salah satu fungsi dasar dari setiap surat. Karena setiap surat sudah dapat dipastikan akan mengandung informasi yang akan sangat diperlukan oleh pihak yang dituju. Dalam surat lamaran informasi yang dibutuhkan yaitu informasi mengenai data dan identitas pelamat. Dalam surat lamaran pekerjaan biasanya akan terlampir izasah, daftar riwayat hidup, foto copy KTP dan keterangan pengalaman pekerjaan. Semua informasi tersebut akan sangat diperlukan oleh suatu perusahaan atau instansi yang dituju sebagai bahan pertimbangan untuk menerima pelamar tersebut. Oleh karena itu bagi pelamar selalu perhatikanlah informasi dalam surat lamaran tersebut dan persiapkan semua prasyarat yang dibutuhkan.

3. Sebagai Bahan Pertimbangan

Ini sudah dijelaskan diatas bahwa dengan hadirnya sebuah surat lamaran kerja dan berbagi informasi mengenai identitas diri, merupakan kebutuhan untuk melakukan sebuah pertimbangan bagi perusahaan menerima pelamar yang tepat mengisi pekerjaan yang kosong.

Selengkapnya dapat dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=8HMhSH757os&t=75s

Pengertian, Tujuan, dan Ciri Teks Eksposisi


Pengertian Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah paragraf atau karangan yang terkandung sejumlah informasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat, dan akurat.

 

Pendapat lain menyatakan bahwa teks eksposisi adalah jenis atau ragam teks yang memiliki fungsi menyampaikan gagasan-gagasan berupa pemikiran tentang suatu topik. Paragraf eksposisi ini bersifat Ilmiah atau dapat dikatakan non fiksi.



Tujuan Teks Eksposisi

Adalah untuk menjelaskan informasi tertentu supaya dapat menambah ilmu pengetahuan pembaca, sehingga dengan membaca teks eksposisi maka pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara rinci dari suatu hal atau kejadian.

 

Ciri-Ciri Teks Eksposisi

Adapun ciri-ciri teks eksposisi yang diantaranya yaitu:

  • Singkat dan padat.
  • Gaya informasi yang mengajak.
  • Penyampaian teksnya secara lugas dan menggunakan bahasa yang baku.
  • Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan.
  • Tidak memihak berarti tidak memaksakan kemauan dari penulis terhadap pembacanya.
  • Teks eksposisi bersifat objektif dan netral.
  • Penjelasannya disertai data-data yang akurat.
  • Fakta digunakan sebagai alat konkritasi dan kontribusi.
  • Umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana


materi juga dapat diakses di https://www.youtube.com/watch?v=uB1MyM7TW2o&t=82s

Kamis, 27 Agustus 2020

Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan

Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan

Dalam menyusun surat lamaran pekerjaan, ada beberapa kaidah kebahasaan yang harus diperhatikan, antara lain:

  • Bahasa surat adalah bahasa yang baik dan benar.
  • Bahasa surat menggunakan kata-kata yang sopan.
  • Bahasa surat berisi kata pengantar yang jelas, singkat, padat, informatif, dan tepat sasaran.
  • Bahasa surat tampak dari tulisan yang bersih, mudah dibaca, sesuai dengan kaidah ejaan.
  • Melengkapi bagian-bagian surat dengan norma bahasa surat (seperti penulisan unsur hal, tempat/tanggal, alamat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan, dan nama terang).

Jenis-jenis Surat Lamaran Pekerjaan
Dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

Berdasarkan Sumber Informasi
  • berdasarkan iklan di surat kabar (Koran)
  • berdasarkan informasi dari seseorang
  • pengumuman resmi dari instalasi yang membutuhkan tenaga
  • permohonan dari instansi sekolah
  • inisiatif sendiri

Berdasarkan Jenis Pembuatannya
  • surat lamaran pekerjaan yang di gabungkan dengan riwayat hidup (curriculum vitae), dalam cara ini riwayat hdup juga termasuk isi surat karena isinya berupa gabungan. Cara ini juga disebut dengan model gabungan.
  • surat lamaran yang di pisahkan dari riwayat hidup, dalam cara ini riwayat hdup merupakan lampiran dan cara ini di sebut model tepisah.

Minggu, 02 Agustus 2020

Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi, selain memiliki struktur teks (seperti yang pernah kita bahas dalam postingan sebelumnya) juga memiliki unsur/kaidah kebahasaan, selengkapnya dapat dipelajari dalam postingan berikut ini.

Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Ciri bahasa atau kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks laporan hasil observasi:
  1. Menggunakan frasa nomina yang diikuti penjenis dan pendeskripsi.
  2. Menggunakan verba relasional, seperti : ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk, meliputi, terdiri atas, disebut, dan lain-lain
  3. Menggunakan verba aktif alam untuk menjelaskan perilaku, seperti : bertelur, membuat, hidup, makan, tidur, dan sebagainya.
  4. Menggunakan kata penghubung yang menyatakan tambahan (dan, serta), perbedaan (berbeda dengan), persamaan (sebagaimana, seperti halnya), pertentangan (tetapi, sedangkan, namun), pilihan (atau).
  5. Menggunakan paragraf dengan kalimat utama untuk menyusun informasi utama, diikuti rincian aspek yang hendak dilaporkan dalam beberapa paragraf.
  6. Menggunakan kata keilmuwan atau teknis, seperti : herbivora, degeneratif, osteoporosis, mutualisme, parasitisme, pembuluh vena, leukimia, syndrom, phobia, dan lain-lain.

Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi, sebagai berikut:

  1. Membuat judul laporan sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.
  2. Membuat kerangka teks yang condong ke pembuatan gagasan utama sesuai dengan hasil pengamatan.
  3. Menyusun teks berdasarkan gagasan utama yang telah dibuat, diawali dengan paragraf pernyataan umum lalu ke bagian isi. Setelah membuat klasifikasi secara umum, langkah berikutnya yaitu menjabarkan klasifikasi tersebut berdasarkan hasil pengamatan
  4. Meneliti kembali hasil penulisan teks, jika ada kalimat janggal atau salah penulisan, segera perbaiki kembali.

Kriteria Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi juga harus memenuhi syarat atau kriteria agar dianggap baik dan benar serta ideal, berikut syaratnya:

1. Mempunyai susunan struktur teks yang urut dan lengkap.

2. Dalam struktur teks tidak mempunyai kesimpulan/penutup.

3. Di dalam teks tidak ada opini dari penulis.

4. Teks menjelaskan sebuah informasi berdasarkan fakta.


Versi video silakan kunjungi link berikut ini:

https://www.youtube.com/watch?v=hk8w16jvMns

Senin, 20 Juli 2020

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI


Kompetensi dasar:

3.1. Mengidentifikasi laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis.
4.1. Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan interpretasi baik secara lisan maupun tulis.

Indikator:

1. Mengidentifikasi isi teks laporan hasil observasi.
2. Menyusun ringkasan isi pokok teks laporan hasil observasi.
3. Menyimpulkan fungsi teks laporan hasil observasi.

Materi:


Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi hampir menyerupai teks deskripsi karena sama-sama menyampaikan suatu informasi berdasarkan fakta. Tetapi terdapat perbedaan pada sifatnya, dimana teks laporan hasil observasi bersifat universal (umum), sedangkan teks deskripsi bersifat unik dan individual
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum atau melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan (observasi). Teks laporan observasi juga disebut teks klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang membahas sesuatu hal (fenomena alam, peristiwa budaya, maupun kondisi sosial) secara umum. Pada umumnya, teks ini banyak digunakan dalam buku-buku teks, ensiklopedia, dan tulisan-tulisan sains.

Ada beberapa pokok bahasan yang bisa dikembangkan menjadi sebuah teks laporan hasil observasi, seperti fenomena alam baik hewan, tumbuhan, dan keadaan lingkungan. Selain itu, juga bisa berupa bahasan mengenai peristiwa budaya yang di dalamnya mengandung bahasa, seni, dan adat-istiadat. Kondisi sosial dapat dikembangkan menjadi pokok isi yang merunut kepada transportasi, hukum, maupun pendidikan.

Menggambarkan ciri, bentuk, atau sifat umum seperti benda, hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan, atau peristiwa yang terjadi di alam semesta kita. Teks hasil observasi bersifat faktual atau berdasarkan fakta yang ada.

Sifat Teks Laporan Hasil Observasi
1. Bersifat Informatif.
2. Bersifat Komunikatif.
3. Bersifat Objektif.

Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi
Dari segi isi, teks laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bersifat objektif, global, universal.
2. Objek yang akan dibicarakan/dibahas adalah objek tunggal.
3. Ditulis secara lengkap dan sempurna.
4. Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.
5. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya.
6. Tidak mengandung prasangka/dugaan/pemihakan yang menyimpang atau tidak tepat.
7. Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di dalamnya.

Tujuan Penulisan Teks Laporan Hasil Observasi
1. Mengatasi suatu persoalan.
2. Menemukan teknik atau cara terbaru.
3. Mengambil keputusan yang lebih efektif.
4. Melakukan pengawasan dan/atau perbaikan.
5. Mengetahui perkembangan suatu permasalahan.

Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi
1. Melaporkan tanggung jawab sebuah tugas dan kegiatan pengamatan.
2. Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan dan/atau pemecahan masalah dalam pengamatan.
3. Sarana untuk pendokumentasian.
4. Sebagai sumber informasi terpercaya.

Sruktur Teks Laporan Hasil Observasi
1. Pernyataan Umum atau Klasifikasi
Pernyataan umum atau klasifikasi merupakan pembuka dari teks. Bagian klasifikasi ini memberikan definisi atau informasi tentang hasil pengamatan yang sudah dilakukan sebelumnya.
2. Aspek yang Dilaporkan
Bagian ini tersusun atas rincian informasi dari hasil observasi yang telah dikerjakan. Secara lebih detailnya lagi paragraf-paragraf tersebut berisi tentang urutan klasifikasi atau penggolongan mulai dari kelas yang paling besar sampai ke kelas yang paling kecil. Sebagai contohnya penggolongan objek observasi yang diikuti dengan faktor lingkungan, perilaku, peran, genetik, fungsi, fisik, atau kepribadian dari objek tersebut.

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi


Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak digunakan lagi setelah mengalami suatu proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, industri, dan pertambangan. Sampah di bumi akan terus bertambah selama masih ada kegiatan yang dilakukan baik itu oleh alam maupun oleh manusia.

Sampah bisa dibedakan berdasarkan sifat dan bentuknya. Berdasarkan sifatnya, sampah dapat dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang bisa terurai oleh bakteri. Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang tidak dapat terurai. Contoh sampah organik adalah sisa makanan seperti sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini bisa diolah sebagai pupuk atau kompos. Contoh sampah anorganik adalah plastik, kaca, kaleng, dan sebagainya. Sampah anorganik bisa di daur ulang atau bisa dimanfaatkan kembali menjadi barang yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi.

Berdasarkan bentuknya, sampah bisa dibedakan menjadi sampah padat, sampah cair, sampah alam, sampah konsumsi, sampah manusia, dan sampah radio aktif. Sampah padat adalah sampah yang berwujud padat.Sampah pada bisa berupa sampah rumah tangga, sampah dapur, kebun dan yang lainnya. Sampah cair adalah sampah yang berbentuk cair yang telah digunakan dan tidak diperlukan lagi seperti limbah. Pengertian limbah adalah sampah cair yang dihasilkan dari aktivitas industri.

Langkah Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi
  1. Membaca teks yang akan diringkas dengan teliti.
  2. Mencatat pokok-pokok gagasan yang menjadi inti teks.
  3. Merangkaikan kembali dengan kalimat sendiri teks tersebut secara ringkas berdasarkan pokok-pokok gagasan yang telah dicatat.
  4. Menyunting ringkasan, baik dari segi isi maupun bahasa.
Selengkapnya lihat tayangan di youtube  https://www.youtube.com/watch?v=Vhoscx-dJp4

Rabu, 15 Juli 2020

PENGENALAN KI, KD, DAN MATERI POKOK BAHASA INDONESIA KELAS X SEMESTER GASAL

Hay, selamat datang di blog pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Sebelum lebih jauh kita berbincang tentang materi pembelajaran, alangkah lebih baiknya kita berkenalan dengan KI (Kompetensi Inti), KD (Kompetensi Dasar), dan materi pokok yang akan kita pelajari selama satu semester (gasal) di tingkat X SMA/SMK. 


KI (Kompetensi Inti)


  1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
  2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam  berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
  3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
  4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. 

KD (Kompetensi Dasar)
3.1. Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis. 
4.1. Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan interpretasi baik secara lisan maupun tulis.
 3.2. Mengonstruksi teks laporan hasil observasidengan memerhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis.
4.2. Mengidentifikasi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi), teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca.
3.3. Menganalisis struktur, isi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi), kebahasaan  teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca.
4.3. Mengembangkan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi) teks eksposisi secara lisan dan / tulis.
3.4. Menganalisis  struktur dan kebahasaan teks eksposisi.
4.4. Mengonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan kebahasaan.
3.5. Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat.
4.5. Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulis.
3.6. Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot.
4.6. Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis.
3.7. Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) baik lisan maupun tulis.
4.7. Menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca.
3.8. Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen.
4.8. Mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke dalam bentuk cerpen dengan memerhatikan isi dan nilai-nilai.

Materi Pokok Pembelajaran
  • Teks Laporan Hasil Observasi
  • Teks Eksposisi
  • Teks Anekdot
  • Teks Cerita Rakyat (Hikayat)

Selengkapnya, simak tayangan di link berikut ini:

K
K

ISI DAN SISTEMATIKA SURAT LAMARAN PEKERJAAN


Kompetensi dasar : 

Mengidentifikasi isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan yang dibaca.


Indikator:

3.1.1. Menentukan isi dan sistematika dalam surat lamaran pekerjaan.

3.1.2. Menemukan hal-hal penting dalam surat lamaran pekerjaan.


Pengertian Surat Lamaran Pekerjaan

Surat lamaran pekerjaan dapat didefinisikan ke dalam beberapa pengertian, sebagai berikut:
  • Surat lamaran pekerjaan adalah surat dari seseorang yang memerlukan pekerjaan kepada orang atau pejabat yang dapat memberikan pekerjaan atau jabatan.
  • Surat lamaran kerja adalah surat yang dibuat oleh seseorang untuk melamar pekerjaan di suatu perusahaan, kantor atau instansi tertentu.
  • Surat lamaran kerja merupakan surat yang digunakan untuk melamar pekerjaan atau surat penjualan yang berhubungan dengan bagaimana anda menjual segala potensi diri kepada lembaga yang menyediakan lowongan pekerjaan. 
  • Menurut Kuntarto (2009), prinsip 3A (AttractionAttention, dan Action) dapat dijadikan landasan ketika akan membuat lamaran.
  • Jadi dapat kita simpulkan surat lamaran pekerjaan adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang memerlukan pekerjaan untuk melamar pekerjaan di suatu perusahaan, kantor atau instansi tertentu.


Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan.

  • Tempat dan tanggal pembuatan surat
  • Perihal dan lampiran
  • Alamat surat
  • Salam pembuka
  • Alinea pembuka
  • Isi
  • Penutup
  • Tanda tangan dan nama terang

Untuk lebih jelasnya silakan simak video di tautan berikut ini: