Jenis-Jenis Teks Eksposisi
Berdasarkan pola pengembangan paragrafnya,
teks eksposisi terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain.
1. Eksposisi Definisi
Ekpsosisi ini menjelaskan topik tertentu secara definitif, yaitu memberi penjelasan dengan batasan makna.
Contoh:
Globalisasi adalah
proses ketika dunia menjadi semakin saling terhubung sebagai hasil dari
peningkatan perdagangan dan pertukaran budaya secara masif.
Globalisasi telah meningkatkan produksi barang dan
jasa. Perusahaan yang dimaksud bukan lagi perusahaan nasional tetapi perusahaan
multinasional dengan anak perusahaan di banyak negara.
2. Eksposisi Proses
Eksposisi yang memaparkan langkah-langkah atau cara melakukan sesuatu atau dalam pembuatan hal tertentu.
Contoh:
Ketika seseorang menulis teks eksposisi,
langkah awalnya adalah menentukan topik yang kemudian dituangkan ke dalam
judul. Setelah itu, pernyataan penulis berdasarkan fakta dituangkan ke dalam
bagain tesis, yang di dalamnya juga terdapat posisi penulis apakah pro ataukah
kontra.
3. Eksposisi Ilustrasi
Eksposisi ini bertujuan untuk memberikan gambaran atas suatu ide nyata agar pembaca dapat memahami dengan baik. Penggambaran ini melihat kesamaan sifat dari topik yang satu ke topik yang lain dengan ciri-ciri biasanya terdapat konjungsi seperti atau bagaikan , dan nomina ibarat.
Contoh:
Salah satu tanda pemanasan global adalah
peningkatan suhu udara di bumi. Pada suatu kondisi tertentu, suhu udara di bumi
diibaratkan pemanasan mesin kendaraan bermotor. Dampak pemanasan global dapat
dirasakan dengan panasnya udara di sekitar kita. Udara yang pada umumnya
dirasakan biasa, kini sudah melampaui batas normal. Hal itu seperti halnya
mesin motor yang memanas karena dikendarai secara terus-menerus.
4. Eksposisi Pertentangan
Eksposisi ini berisi topik yang dijelaskan dari sisi kontradiksi, yang biasanya berhubungan dengan topik yang lain. Ciri-ciri eksposisi pertentangan terletak dari penggunaan konjungsi intrakalimat, seperti tetapi dan sedangkan, ataupun konjungsi antarkalimat, seperti akan tetapi, meskipun demikian, namun, sebaliknya.
Contoh:
Terdapat keunikan yang sangat menarik dari
planet Merkurius. Lama rotasi dan revolusi planet ini berbanding
terbalik. Untuk berevolusi mengitari matahari, Merkurius membutuhkan
waktu selama 88 hari. Sebaliknya, untuk berputar pada porosnya, 59 hari adalah
waktu yang dibutuhkan oleh planet Merkurius. Perbedaannya sangat mencolok
dengan bumi yang hanya membutuhkan waktu 1 hari.
5. Eksposisi Perbandingan
Membandingkan antara satu dengan yang lain menjadi ciri dari teks eksposisi ini. Dengan cara demikian, pembahasan suatu persoalan akan lebih jelas daripada hanya dengan berfokus pada persoalan itu sendiri.
Contoh:
Pemerintah telah menyediakan listrik
dengan tarif murah. Setiap orang dapat menjadi pelanggan listrik dengan tidak
banyak mengeluarkan biaya. Sementara itu, petromaks memerlukan perawatan yang
lebih cermat dan banyak menggunakan bahan bakar bila dibandingkan dengan sebuah
tenaga pembangkit listrik. Petromaks hanya dapat menghasilkan sebuah sumber
terang dan hanya bermanfaat untuk penerangan. Dengan sebuah pembangkit tenaga
listrik dapat dihasilkan ribuan, bahkan jutaan watt listrik’ dan bukan hanya
dipergunakan untuk penerangan, tetapi juga untuk keperluan-keperluan lain.
Listrik terdapat di kota-kota. Petromaks biasanya dipergunakan di tempat-tempat
yang tidak ada listrik atau di desa-desa.
6. Eksposisi Klasifikasi
Eksposisi ini berfungsi untuk mengelompokkan atau membagi sesuatu ke dalam golongan tertentu. Terdapat dua pola: menyeragamkan ke dalam satu kelompok atau memisahkan ke kelompok lain. Oleh karena itu, dalam membuat teks eksposisi ini dibutuhkan dasar pengklasifikasian yang jelas.
Contoh:
Jurusan sastra Indonesia di Universitas
Indonesia terbagi menjadi tiga: linguistik, sastra, dan filologi. Meskipun
ketiganya sama-sama mempelajari bahasa Indonesia, perbedaan terletak dari
penggolongan minat para mahasiswa. Linguistik menjadi peminatan bagi mahasiswa
yang fokus terhadap ilmu tata bahasa. Sementara itu, mahasiswa, yang menaruh
perhatian utama pada seni yang mediumnya bahasa, menempatkan sastra sebagai
peminatan. Filologi dikhususkan untuk para mahasiswa yang ingin menelusuri
bahasa Indonesia klasik yang dipelajari dari naskah-naskah kuno.
7. Eksposisi Berita
Ekposisi ini berisi informasi yang biasanya terdapat pada media massa yang bersifat aktual dan faktual. Informasi yang diangkat berupa peristiwa-peristiwa tertentu.
Contoh:
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa
Universitas Indonesia. Manik Margamahendra, menjadi sorotan public setelah
aksinya menyatakan secara lantang bahwa DPR adalah singkatan dari “Dewan
Penghianat Rakyat”. Aksinya tersebut dilontari dari bentuk protesnya yang
mewakili suara para mahasiswa Indonesia yang menolak RKUHAP.
8. Eksposisi Analisis
Eksposisi ini berisi pengamatan yang mendalam lalu pada bagian argumentasi dibahas secara bertahap.
Contoh:
Saya meyakini bahwa adanya pelbagai
lembaga bimbingan belajar merupakan bentuk dari gagalnya sistem pendidikan di
Indonesia. Hal ini bukanlah tanpa alasan. Pertama, tak sedikit peserta didik
yang kalah bersaing dengan para peserta didik lain yang mengikuti bimbel yang
dilihat dari segi nilai pada tiap-tiap mata pelajaran yang diampuh.
Selengkapnya (dalam versi audio) dapat diakses di https://www.youtube.com/watch?v=sCv58lPZdXg